kenapa pdam mati hari ini

HarianFajar,MedanSering matinya air pdam di wilayah mereka membuat warga perumahan Puri Adam Malik menjadi resah. Betapa tidak aktifitas mereka menjadi terganggu dengan susahnya mendapatkan air bersih.Dalam beberapa hari terakhir ini debit air yang memadai hanya berlangsung dini hari saja sampai jam 6 pagi. Diatas jam 6 pagi sampai tengah malam air mati. Dulu kejadian DirekturPerumda Air Minum Kabupaten Tuban, Selamat Riyadi mengatakan, sehubungan dengan adanya kegiatan perbaikan pipa di selatan jembatan Srunggo Kecamatan Merakurak, maka pendistribusian air minum ke pelanggan untuk hari ini tidak mengalir. "Kami mohon maaf, atas ganguan ini,"ungkap Selamat Riyadi. Kamis,(23/1/2020). Banyakwarga yang mengeluhkan tapi tetap tidak ada respon sama sekali dari pihak PDAM. Maka dari itu saya menulis di sini mungkin pihak PDAM bisa lebih transparan lagi, kenapa setiap bulan selalu saja seperti ini. Estimasi perbaikan 1 hari tapi bisa mati seminggu, bahkan 2 minggu. Saat ini yang paling lama bisa sebulan ini. Sudahenam hari terakhir pelanggan merasakan hal itu. Terutama pipa PDAM yang mengaliri pelanggan di wilayah Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang. "Sudah hampir seminggu PDAM mati disini bang," ujar Novita Wulandari salah seorang pelanggan PDAM Kepri di jalan Sei Jang, Rabu (11/11/2020) pagi. Bacajuga: PDAM: Perusahaan Besar Sepanjang Jalan Margonda Masih Pakai Air Tanah. Fauzi mengatakan, pipa PDAM itu bocor pada pukul 06.00 WIB pagi tadi selebar 14 inci. Hingga kini, pipa masih dalam penanganan pihak PDAM Tirta Bhagasasi. "Palingan sore ini sudah selesai. Ini lagi proses perbaikan, lagi penanganan petugas teknik," ujar Fauzi. Site De Rencontre Pour Jeunes Adultes Gratuit. MALANGTIMES - Beberapa hari terakhir, warga di sebagian wilayah Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mengeluhkan kondisi air PDAM yang tidak mengalir. Bahkan, keluhan tersebut juga masih disampaikan hingga Kamis hari ini 10/10. Sebenarnya, melalui akun media sosial Twitter pdammalangkota, informasi akan terjadi gangguan sarana air telah disampaikan sejak 6 Oktober lalu. Daerah yang terkena dampak itu antara lain Ki Ageng Gribig, Jl KH Malik, Jl Mayjen Sungkono, Jl Kiai Parseh Jaya, Perum Green Living, Bumiayu, Arjowinangun, Jl Segaran, Jl Muharto, Jl Lowokdoro, hingga kawasan Sawojajar. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji secara langsung meninjau ke lokasi PDAM Kota Malang. Setelah melakukan pengecekan, ternyata terdapat kebocoran pipa yang akhirnya berdampak pada 26 ribu pelanggan PDAM. "Karena kemarin itu kan ada 26 ribu pelanggan yang terdampak. Tadi pagi saya cek ke sana PDAM Kota Malang. Ternyata ada kebocoran pipa. Itu terjadi dari arus yang atas terlalu tinggi sehingga meletus," ujar dia saat ditemui di Balai Kota Malang, Kamis 10/10. Sutiaji menjelaskan, selama ini pipa-pipa yang terpasang tersebut hanya berkapasitas menampung jumlah tekanan debit air 10. Tapi tekanan debit naik ke angka 13. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor kebocoran pipa itu hingga berdampak tidak ada aliran air. Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Aji ini mengungkapkan, upaya untuk mengantisipasi kebocoran pipa telah dilakukan. Bahkan, penggantian pipa baru yang merupakan bantuan dari Kementerian PU juga sudah dipasang. Hanya, terjadi kesalahan dalam pemasangan yang diakuinya terbalik sehingga tidak sesuai peruntukan. "Sebetulnya sebelum bocor besar, sudah diantisipasi. Tapi ternyata dari debit air yang meninggi itu akhirnya sudah mencuat duluan dan menyebabkan gangguan. PDAM sudah ada alat dektektornya. Ketika rawan, sudah tahu," imbuhnya. Sutiaji menginstruksikan kepada PDAM Kota Malang untuk mempercepat proses normalisasi. Saat ini, proses tersebut tengah dilakukan petugas PDAM Kota Malang. Paling tidak hingga nanti malam, ia menginginkan semua wilayah yang terdampak sudah aman dan teraliri air."Saya minta malam ini insya Allah sudah semua. Sebanyak 26 ribu yang terdampak sudah selesai. Mestinya memang sampai 6 hari, tapi terakhir saya minta nanti malam ya," pungkasnya. Petugas PDAM mengecek Instalasi Pengolahan Air. ilustrasi Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Ahmad Fauzi, menjelaskan, matinya air yang dialami oleh pelanggan lantaran sedang ada pemeliharaan elektrikal. Akibatnya, listrik di Instalasi Pengolahan Air IPA Cabang Bekasi Kota dan Bekasi Timur dipadamkan. BEKASI - Pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi mengeluh lantaran air di rumahnya belum juga menyala dari Ahad 14/3 pagi hingga Senin 15/3. Salah satunya, Ari Dwibudiawati, yang merupakan warga Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. "Air sudah tiris dan belum nyala juga dari kemarin pagi," kata Ari kepada Senin 15/3. Ari mengeluh, lantaran tak ada pemberitahuan kepada pelanggan dari jauh-jauh hari. Hal ini menghambat aktivitasnya seharian."Mau ngapa-ngapain jadi takut kalau airnya habis. Dan nggak ada pemberitahuan sebelumnya," ungkapnya. Diakui Ari, peristiwa matinya air tanpa pemberitahuan sebelumnya ini bukan pertama kali terjadi. Sementara itu, Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Ahmad Fauzi, menjelaskan, matinya air yang dialami oleh pelanggan lantaran sedang ada pemeliharaan elektrikal. Akibatnya, listrik di Instalasi Pengolahan Air IPA Cabang Bekasi Kota dan Bekasi Timur dipadamkan. "Kami beritahukan untuk pelanggan cabang Bekasi Kota, Setia Mekar, dan sebagian wilayah Rawa Tembaga Galaxy, Pekayon, Cikunir untuk sementara waktu distribusi air terganggu bahkan terhenti," kata dia. Saat ini, lanjut dia, tim teknik distribusi sudah standby di lapangan untuk melakukan wash out di beberapa titik untuk meminimalisir adanya tekanan kosong angin sehingga air ke pelanggan dapat mengalir lebih cepat. "Untuk saat ini IPA sudah mulai beroperasi dan pompa distribusi sudah mulai di jalankan dan supply air ke pelanggan perlahan lahan sudah mengalir," ujarnya.

kenapa pdam mati hari ini